Sasamboinside.com, Lombok Tengah – Puluhan mahasiswa/mahasiswi lanjut usia (Lansia) dari Sekolah Lansia Anggrek Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat di wisuda Bupati Lombok Tengah.
Sebanyak 78 mahasiswa/mahasiswi itu diwisuda di Gedung PKK Pendopo Bupati Lombok Tengah, Sabtu 2/9/2023 pagi wita.
Bupati Lombok Tengah H.L Pathul Bahri mengapresiasi wisudawan/wisudawati yang masih semangat dan gigih untuk bersekolah meskipun usia sudah tidak lagi muda.
Sebab menurut dia, menuntut ilmu itu tidak harus berhenti walaupun sudah lanjut usia.
Dari 78 wisudawan dan wisudawati itu 70 persen adalah perempuan. Pathul mengatakan, usia harapan hidup perempuan itu lebih banyak dibandingkan laki laki.
“Kepada para pengelola dan Dosen saya sampaikan ucapan terimakasih yang telah penuh kesabaran membimbing mengajarkan lansia hingga selesai.” ucapnya.
Bupati sendiri mengaku kaget mendengar ada wisuda lansia. Ini baginya adalah yang pertama kali dalam sejarah.
“saya kaget mendengar lansia diwisuda. Sebenarnya saya ada acara lain, namun saya wakilkan demi ibu ibu bapak kita yang lansia. Sesuai perintah Allah, untuk memuliakan orang tua, orang yang berilmu atau guru. Artinya betapa mulianya para orang tua dan guru guru kita.” jelasnya.
Untuk itu kata Pathul, hal ini perlu diapresiasi. Oleh karenanya, ia meminta Pihak sekolah lansia Anggrek untuk menemuinya setelah kegiatan itu.
“Kepala Sekolah atau pengelola, besok ke kantor, mau tidak mau harus dibantu, kita berikan hibah.” Tegasnya.
Lebih lanjut Pathul menyampaikan, menuntut ilmu itu tidak mengenal usia. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
“karena itu kami berharap sekolah lansia ini tidak hanya ada di Kecamatan Jonggat saja tetapi juga di kecamatan lain di Kabupaten Lombok Tengah.” Tutupnya.
Ketua Pokja BANLAK HAMLAH BKKBN Perwakilan Provinsi NTB Mia Oktora,S.Sos, MM mengatakan bahwa sekolah lansia harus punya satu sekolah setiap Kabupaten.
Hal tersebut sesuai dengan permintaan pemerintah Pusat. Karena itu, Sekolah Lansia Anggrek ini dibentuk dan pertama di Provinsi NTB.
“Tujuannya adalah untuk pembelajaran bagi lansia, untuk mewujudkan lansia yang smart, mandiri aktif dan bermartabat, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan dapat berkehidupan sosial yang baik.” Ujarnya.
Oktaria menjelaskan, sebelumnya jumlah pendaftar di sekolah lansia Anggrek awalnya sebanyak 75 orang, tetapi bertambah tiga orang sehingga menjadi 78 orang dengan rincian perempuan 65 orang dan laki 13 orang dengan usia termuda 53 tahun dan tertua 86 tahun.
“Dalam perjalanannya satu orang meninggal dunia, namun diganti istrinya karena merasakan manfaatnya selama sekolah.” Ucapnya.
Dipaparkannya, mahasiswa/mahasiswi lansia ini mengikuti jenjang pendidikan S1 atau Standar Satu dengan 12 kali pertemuan dan 12 Kurikulum.
Selama menempuh pendidikan, tingkat kehadiran mahasiswa dan mahasiswi 80 persen, sehingga 78 mahasiswa/mahasiswi Sekolah Lansia Anggrek dinyatakan lulus semua.
“Adapaun pembagian dengan predikat coumlaud 17 orang, memuaskan 61 orang dan baik 4 orang.” Pungkasnya.
Ketua TP PKK Lombok Tengah, Baiq Nurul Aini Pathul Bahri memberi apresiasi terhadap BKKBN Provinsi NTB dan Pemkab Lombok Tengah. Menurutnya, atas suport mereka kegiatan wisuda bisa terselenggara sekarang ini.
Aini mengatakan, Sekolah Lansia Anggrek ini di louncing 6 Maret 2023 lalu. Sekolah hospitalharrywilliams.org ini sebagai pilot proyek untuk mengatasi berbagai permasalahan lansia.
“Sekarang ini lansia seperti tidak memiliki jaminan hari tua, jaminan kesehatan. Kami berharap agar sama sama berkomitmen memperhatikan lansia ini.” Ucapnya.
Sejauhnya Aini menyampaikan, sekolah lansia Anggrek yang memilik Moto Sehat aktif mandiri, Tangguh dan smart ini sebagai ajang silaturahmi, juga sebagai tempat untuk menambah wawasan dan bersenang-senang bagi wisudawan.
“Terima kasih kepada dosen dan pengelola yang telah memberikan pembelajaran bagi mereka.” Katanya.
“Meskipun langkah tidak lagi tegak, tidak lagi cantik dan cakep namun semangat untuk bersekolah sangat tinggi.” Tutupnya.
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi NTB DR L. Makrifudin, M.Si mengatakan, kegiatan wisuda ini adalah yang pertama di Provinsi NTB dari sekolah lansia Anggrek.
“Kenapa ini jadi program BKKBN ? karena jumlah lansia terus meningkat. Yang namanya lansia perlu banyak perhatian, lansia terus bergerak, secara otak dan otot.” Ucapnya.
Apabila tak bergerak maka akan muncul penyakit kekurangan masa otot, dan ini bisa memunculkan penyakit lain, karena itu dia berharap Lansia menjadi smart, aktif dan mandiri, sehat dan tangguh.
“Kita miliki 2 sekolah lansia yakni di Monjok Mataram dan di Nyerot semua lulus. Saya berharap setelah ini berkahir silaturahmi tetapi kita akan rancang Standar 2 (S2), S3. Kami tak berharap setelah wisuda ini lalu bubar tidak ada kumpul kumpul lagi, harus terus bersilaturahmi dengan diskusi, ngobrol bareng.” Katanya.