Lombok Tengah, NTB – Untuk menunjukkan eksistensi agar lebih dikenal dan bersahabat dengan khalayak. Ikatan Pejabat Pembuat Akte Tanah ( IPPAT ) Pengurus Wilayah Provinsi NTB gelar serangkaian kegiatan dan acara dalam menyambut ulang tahun ke-35.
Baiq Lily Chaerani SH, Ketua IPPAT NTB kepada awak media, Sabtu ( 17/09/22 ) mengatakan, kegiatan Ultah kali ini cukup panjang dan berlangsung estapet dimulai sejak Sabtu ( 03/09/22 ) lalu di Grand Natura Mataram yang di meriahkan dengan lomba-lomba unik seperti tarik tambang, bakiak, balap karung, sendok kelereng, dan masukkan paku dalam botol.
Kemudian berlanjut ke kejuaran bola basket dan bulu tangkis pada minggu ( 04/09/22 ) di GOR Taliwang Mataram.
“Supaya menjangkau kebermanfaatan lebih luas, kami sengaja memilih Kute Mandalika Loteng jadi salah satu lokasi acara untuk senam dan bersih pantai, Alhamdulillah masyarakat setempat sangat antusias meramaikan, karena dihebohkan penampilan gendang belek, music show, dan peragaan busana karnaval khas Sasak, ” kata Lily.
Ratih Fibrianti, SH. M.Kn Ketua Panitia sekaligus Pemegang Divisi Olahraga, Seni dan Budaya menambahkan, melalui gerakan senam rutin, lanjutnya, mengajak skuad internal IPPAT dan semua pihak agar senantiasa sadar sehat sebagai refleksi covid-19.
“Guna merileksasi otak dan badan dari aktifitas pekerjaan yang kaku dikantor, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mendorong kebersamaan yang solid.” ucapnya.
Mengenai korelasi terhadap eksternal, sambung Ratih, IPPAT siap melebarkan sayap terkhusus bagaimana turut berdedikasi memajukan pariwisata jadi pintu keluar promosikan destinasi berkolaborasi dengan Pokdarwis di Desa-Desa wisata.
Dikesempatan itu juga Lily menggambarkan, tingkat pembuatan akta tanah mulai bergeliat pasca pandemi.
“Dimana kawasan wisata kembali dilirik investor, begitupun pembukaan lahan diperkotaan bagi pembangunan gedung-gedung sudah bangkit.” sebutnya.
Menunjang itu semua, diharap Pemerintah dapat permudah perizinan. Mengenai upaya minimalisir kasus, pihaknya akan gencarkan sosialisasi dan penyuluhan hukum gandeng instansi terkait. Melakukan road show ke lintas Daerah dan perkuat sinergi dengan BPN.
” Anggota IPPAT sejauh ini tercatat sekitar 300, terhadap anggota organisasi yang nakal dibentuk majelis pengawas untuk beri tindakan tegas dengan regulasi dan aturan yang sudah ditetapkan,” tandasnya.
Ruslan Abdul Gani Staf Ahli Gurbernur yang hadir di acara menyampaikan, permasalahan tanah secara Nasional begitu kompleks, rentan pertikaian sampai ke ranah keluarga soal pembagian warisan.
Di kalangan Pemprov NTB sampai tingkat Kabupaten/Kota sendiri kerap terjadi klaim-klaim terkait aset dan maraknya sertifikat ganda. Pihaknya mengaku banyak menerima gugatan terutama dikawasan wisata.
” Kami harap di momentum Ultah, IPPAT dapat terus berinovasi dan menjadi solusi untuk bisa kita atasi perkara bersama,” lugasnya.
Sementara dari sudut pandang kearifan lokal, Lalu Putria salah seorang tokoh budaya menuturkan masyarakat Sasak Lombok miliki falsafah hidup disebut Pandite Telu yakni adat game, adat luirgame, dan adat tapsile. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Putrie peringatkan agar IPPAT juga bisa menjadikan falsafah tersebut sebagai pertimbangan sekaligus acuan dalam menentukan status tanah berdasar keabsahannya dan sesuai aturan negara. Tanpa semata-mata karena kepentingan pendatang melainkan juga mengedepankan keuntungan masyarakat.
” Erak kanak, lamun wah tebukak lendang galuh sak tepikatlaek, an luek tau bodak bekelayar, ” artinya jika bandara tanak awu sudah dibuka, akan datang banyak turis asing.
Maka, ia berpesan dendek lengah dendek lupak peririk bale langgàk gubuk gempeng gumi paer.
Kita diminta meningkatkan kesiapan SDM dan persatuan. Biarkan orang berdatangan tapi masyarakat harus tetap pertahankan budayanya.
Dikabarkan, puncak kegiatan Ultah IPPAT akan berakhir Sabtu depan ( 24/09/22) di Hotel Lombok Raya Mataram ditutup dengan acara fashion show, door prize dan pembagian hadiah.