Bank NTB Syariah MoU Dengan Bank Jatim Dalam Bentuk KUB

Sasamboinside.com – Bank NTB Syariah bersama Bank Jatim lakukan sinergitas kemitraan dalam bentuk Kerjasama Usaha Bank (KUB).

MoU yang dilakukan ini salah satu dalam pemenuhan POJK 12 Tahun 2020 untuk memenuhi modal inti bank Rp 3 trilun.

Dengan KUB, maka Bank NTB Syariah kerja sama dengan Bank Jatim bisa memenuhi ketentuan OJK No 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

”Paling tidak ada sinergi lain selain permodalan yang nantinya bisa di support Bank Jatim,” kata Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Kukuh Rahardjo.

Ia mengatakan, Perbankan ini salah satu ekosistem ekonomi yang akan dibangun dengan Jatim-NTB.

Ia berharap, bukan hanya perbankan yang melakukan kerja sama, tetapi hampir seluruh sektor mencoba menggerakkan yang dilanjutkan dengan PKS sebagai wujud MoU yang dilakukan.

“Tindak lanjutnya direncanakan 8 Maret 2023 akan ada kunjungan gubernur NTB ke Surabaya audiensi dengan pengusaha Jatim.” ujarnya. 

”Mudah-mudahan bisa dilakukan PKS lainnya antara Bank Jatim dan Bank NTB Syariah sebagai perwujudan MoU,” sambungnya.

Menurutnya, MoU ini tidak hanya bicara tentang modal, tetapi banyak hal untuk mengembangkan daerah Jatim dan NTB.

Sebagai contoh, penggunaan aset dan outlet Bank NTB Syariah oleh nasabah yang ada di Jawa Timur. 

”Ini akan memudahkan masyarakat NTB yang datang ke Jatim untuk bertransaksi,” Tukasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, dalam bisnis perlu adanya kolaborasi dan sinergitas.

Kali ini kata dia, Bank Jatim bersama Bank NTB Syariah mendorong hal tersebut.

“Tentunya semangat ingin maju bersama dengan tahapan MoU yang telah dilalui dan dipersiapkan.” sebutnya.

Kemudian, akan ditindaklanjuti dengan PKS. Termasuk masing-masing melanjutkan dengan RUPS Tahunan yang di follow up dengan langkah berikutnya.

Sampai pada disepakati PKS Penyertaan Modal dan Kewajiban masing-masing.

”Dalam RUPS Tahunan dimasukkan dalam materi agenda, maka perlu diketahui sinergitas dengan pihak mana dalam pengembangan bisnis,” ujarnya.

Menurut dia, BPD harus bersatu. Masing-masing daerah memiliki potensi ekonomi yang besar. Potensi yang besar akan lebih efektif dan optimal kala disinergikan.

“Kami di Jatim secara geografis merupakan hub perekonomian bagian timur. Sehingga Bank Jatim akan memberikan perhatian banyak pada sektor ekonomi dan keuangan di wilayah timur.” jelasnya.

Dipaparkannya, ini merupakan KUB pertama yang selanjutnya ada langkah strategis yang memberikan manfaat lebih besar. Tidak hanya pemanfaatan ekonomi regional, tetapi juga ekonomi nasional khususnya Indonesia Timur.

”Yang ini kami mulai dengan Bank NTB Syariah. Secara cultural dan religious sama, sehingga akan dikembangkan bersama-sama untuk semangat lebih besar,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *