Milenial Berbagai Latar Belakang Bentuk GenZU, Siap Menangkan Zul-Uhel

MATARAM sasamboinside.com – Milenial berbagai latar belakang agama, etnis dan suku membentuk Generasi Zul-Uhel (GenZU). Pengukuhan GenZU dihadiri langsung Bakal Calon Wakil Gubernur NTB, Suhaili FT alias Abah Uhel, Selasa malam, 20 Agustus 2024 di Mataram.

Pengukuhan tersebut dibarengi dengan diskusi bertajuk “Rembuk Anak Muda NTB” yang membahas refleksi kepemimpinan Zulkieflimansyah alias Bang Zul sebagai Gubernur NTB periode 2018-2023 dan Uhel sebagai Bupati Lombok Tengah periode sebelumnya.

Koordinator Genzu, Amri Akbar mengatakan anggota GenZU terdiri dari anak muda berbagai latar belakang suku, agama, etnis yang mendukung keberlanjutan kepemimpinan Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024.

“Rembuk anak muda merupakan kelompok anak-anak muda yang terbentuk dari berbagai latar belakang yang memiliki kesamaan pandangan dan rasa,” katanya.

“Hal ini di lakukan berdasarkan pengamatan anak-anak muda NTB selama bang zul memimimpin lima tahun terakhir,” ujar Amri.

Dalam diskusi tersebut membahas seputar kesuksesan program-program Zulkieflimansyah seperti Beasiswa NTB, industrialisasi, sektor peternakan, pembangunan, pertambangan hingga pendapatan daerah.

Aktivis Pemuda Budha, Koko Saprindi selaku pembicara memaparkan program-program Zulkieflimansyah yang berefek positif terhadap masyarakat NTB.

“Bang Zul terbuka dengan umat non muslim, termasuk umat budha NTB. Sering berkunjung ke tempat ibadah umat Budha,” ujar Koko.

Hal senada juga disampaikan Tokoh Pemuda Kristen, Ridwan yang menjelaskan SDM pelajar di NTB mengalami peningkatan saat Bang Zul menjabat Gubernur NTB. Bang Zul dinilai pemimpin yang hadir untuk semua kalangan.

“Bang Zul menjadi tokoh yang bisa merangkul semua kalangan,” ujar dia.

Anggota DPRD NTB, Sambirang Ahmadi, mengulas soal kepemimpinan yang mampu bekerja serta dapat meningkatkan pendapat asli daerah (PAD).

“Cara untuk menaikkan pendapatan daerah adalah Pemimpin harus memperhatikan mobilitas ekonomi di NTB. Lewat netwoking ataupun jaringan yang ada serta menyiapkan pasar untuk produk lokal yang di NTB,” katanya.

“Hal ini sangat ideal yang dimana pemimpin yang kreatif serta punya relasi yang luas mampu untuk mewujudkan ekonomi berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dia menjelaskan selama lima tahun kepemimpinan Bang Zul, berani untuk bermimpi besar membangun NTB. Sehingga melalui programnya yang semua ditanggapi pesimis banyak orang, justru berhasil menorehkan prestasi.

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berani mengambil sikap demi kebaikan masyakatnya dan hal itu dilakukan oleh Bang Zul selama menjalankan mandat sebagai Gubernur NTB lima tahun terakhir,” ujarnya.

Sementara Uhel yang hadir di acara GenZU menjelaskan bahwa peran pemerintah sebagai fasilitator bagi rakyat.

“Pemerintah sebagai fasilitator untuk mengadakan banyak pelatihan supaya lebih banyak menciptakan peluang pekerjaan,” katanya.

Dia menganalogikan pembangunan daerah seperti membangun sebuah perusahaan. Jika perusahaan ingin besar, maka hak mendasar pekerja harus terpenuhi.

“Dalam pembangunan perusahaan perlu dilakukan dengan sifat berkeadilan sehingga pekerja dan lain betul-betul harus kita perhatikan hak dan kebutuhan mereka. Maka keadilan bersifat kesetaraan,” ujarnya.

Soal pendidikan, Uhel menjelaskan bahwa daerah harus memanfaatkan kewenangan yang diberikan pemerintah pusat.

“Pendidikan masalahanya ada pada kebijakan, karena kebijakan masing-masing diserahkan kepada setiap daerah. Hal itu disebabkan berbedanya pendidikan kabupaten dengan kota. Hal sepenuhnya dipegang oleh pemerintah pusat berkaitan dengan kebijakan pendidikan,” katanya

Di akhir acara, pengukuhan GenZU langsung diresmikan secara simbolis oleh Uhel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *