Sasamboinside.com– Puluhan Boatman Koperasi Karya Bahari (KKB) Bangsal melakukan aksi protes ke kantor KKB Bangsal Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Senin 22 Mei 2023.
Mereka meminta agar kepala KKB mendesak Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk segera menerapkan One Gate System untuk lalu lintas penyeberangan ke Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air).
Aksi ini menjadi bentuk kekecewaan mereka terhadap Pemda KLU yang belum kunjung menerapkan One Gate System tersebut hingga saat ini.
Massa aksi juga mendesak pengurus KKB Bangsal untuk mundur jika tidak sanggup merealisasikan One Gate System di Pelabuhan Bangsal. Seperti kesepakatan yang telah dibahas bersama di Pemprov NTB sebelumnya.
“Untuk Pemda KLU, tolong kami boatman diperhatikan,” ujar Kandar anggota KKB Bangsal sekaligus boatman tersebut.
Kandar menjelaskan, pihaknya juga telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki kapal mereka.
Sebab, Kandar mengaku bahwa itu menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk kelayakan mengangkut wisatawan dari kapal cepat Bali.
Ia pun mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran ke Bupati Lombok Utara dan Syahbandar jika tidak kunjung direalisasikan.
“Sampai ratusan juta untuk perbaiki boat kami.
Kalau ini, One Gate System tidak berhasil, kami akan demo,” tegasnya.
Disaat yang sama mantan Ketua KKB H. Karim juga mendesak Pemda KLU untuk menunaikan janji memberlakukan One Gate System di Pelabuhan Bangsal.
Dia juga meminta agar fast boat dari Bali untuk bersandar di Pelabuhan Bangsal bukan di Gili Tramena.
“Karena kami di KKB sudah tidak lagi memiliki hak untuk mengangkut penumpang dari Gili Tramena ke Bangsal. Kami tidak butuh fee,” bebernya.
Menanggapi hal ini, Ketua KKB Bangsal Sabarudin mengatakan pihak terus berkomunikasi dan mendesak Pemda KLU memberlakukan One Gate System.
Namun pihaknya menilai, Pemda KLU seolah lupa dengan janjinya untuk menerapkan System One Gate System itu.
“Kami sudah beberapa kali minta kejelasan, ke Pemda,” ujarnya.
Dikatakannya, dirinya sangat memahami apa yang sedang dirasakan seluruh anggota dan boatman KKB Bangsal saat ini.
Sebab, dia menyadari bahwa dirinya juga turut mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki kapal miliknya.
“Saya juga merasakan hal yang sama, saya juga punya boat dan mengeluarkan biaya yang besar untuk perbaikan,” jelasnya.
Dijelaskannya, mengenai One Gate System ini, dalam rapat Forkopimda sebelumnya telah disepakati dengan SK Bupati bahwa Januari sudah siap diberlakukan.
Namun pada kenyataannya, hingga saat ini sistem tersebut belum kunjung diterapkan.
“Kami sangat berharap ini segera diterapkan, karena kami sudah siapkan semuanya, jadi apalagi,” pungkas Sabarudin.
Sementara itu kepala Dinas Perhubungan KLU, Parihin yang dikonfirmasi via WhatsApp belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.