Sasamboinside.com, Lombok Utara – Ketua komisi III dewan perwakilan rakyat (DPRD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terharu dengan siswa SDN 1 Jenggala, Kecamatan Tanjung, KLU.
Pasalnya, proses belajar mengajar di sekolah tersebut berlangsung di bangunan bertiangkan bambu, beratapkan alang-alang dan belum mengalami perbaikan sejak tahun 2018 karena bangunan sekolah mereka rusak berat akibat gempa.
Ketua Komisi III DPRD KLU, Nasrudin mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi itu, padahal setiap tahun khusus Dikbudpora menerima Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Pemda KLU ini sejak 2018, setiap tahun itu tidak kurang 23 milyar dari dana DAK khusus di Dikbudpora,” Ujarnya saat ditemui media di kantor Bupati KLU, Kamis 3 Agustus 2023.
Meskipun menerima dana DAK setiap tahun, perbaikan infrastruktur sekolah belum terlaksana secara memadai.
Nasrudin menyoroti bahwa sejumlah sekolah kerap mendapatkan perbaikan melalui program DAK, namun prioritas perbaikan yang tidak merata masih menjadi masalah.
Menutut dia, keadaan ini sangat menyakitkan bagi siswa didik, terutama di sekolah-sekolah seperti SDN 1 Jenggala yang berlokasi dekat dengan perkotaan, dekat dengan Kantor Desa, dan Kantor Kecamatan.
“Itu sangat menyakitkan, terutama anak didik kita, tentunya harusnya di tahun 2024 ini tentu ini harus di nomor satukan, harus diprioritaskan,” Tegas ketua Komisi III itu.
Nasrudin mendesak agar perbaikan bangunan sekolah ini menjadi prioritas utama pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.
Kendatipun APBD tahun ini memiliki tantangan terkait belanja pegawai dan infrastruktur. Namun, penting untuk memberikan perhatian khusus pada perbaikan sekolah yang berperan strategis.
“Apalagi dengan kondisi APBD kita di tahun ini dengan belanja modal kita dari 964 milyar dari penjelasan kepala daerah kemarin itu, bahwa ada formasi belanja pegawai itu terlalu tinggi itu di angka 764 milyar, 32 milyar itu khusus untuk di Dikbudpora,” jelasnya.
“Belum kita bicara Insprasttuktur, irigasi, jalan dan sebagainya kami yakin tidak sesuai dengan APBD kita seperti ini,” Tambahnya.
Nasrudin menambahkan bahwa situasi ini juga mencerminkan kurangnya perencanaan yang memadai terhadap perbaikan infrastruktur pendidikan.
Dia berharap kepala Dikbudpora KLU dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan di SDN 1 Jenggala pada anggaran perubahan tahun ini.
“Bila perlu kalau ada anggaran tahun ini di anggaran perubahan perlu di anggarkan, khusus di SDN 1 Jenggala ini,” Tandasnya.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kasi Sarpras Bidang Dikdas Dikbudpora KLU Agus Karyawanto saat dihubungi media ini melalui pesan WhatsApp Kamis 3 Agustus 2023 mengatakan, sekolah ini akan segera dibangun kembali.
Namun hal itu belum bisa dilakukan tahun ini lantaran kendala data dapodik sekolah tersebut.
“SDN 1 Jenggala ini belum diakomodir karena persoalan dapodiknya,” ujarnya.
Dikatakan Agus, untuk membangun sekolah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu tergantung seperti apa Dapodiknya.
Setelah dicek, SDN 1 Jenggala ini tidak mendapatkan bantuan lantaran data Dapodiknya yang amburadul saat itu.
Dikbudpora KLU kemudian melakukan pemanggilan pada operator sekolah dan kepala sekolahnya.
Akhirnya, data Dapodiknya pun dibenahi dan akan masuk prioritas DAK di 2024 mendatang. Termasuk juga ada rehab bangunan sisa gempa dan bangun baru.
Persoalan yang ada di sana kata Agus adalah terkait lahannya. Namun tahun ini, akan ada rehabilitasi ruang kelas dari Pokir Ketua DPRD KLU Artadi sebesar Rp 200 juta tahun ini. Dari Pokir tersebut, minimal ada dua kelas yang bisa direhab nantinya.
“Begitu juga penataan halamannya yang dialokasikan oleh DPRD,” sambungnya.
Jika melihat kondisi geografisnya, untuk bangunan baru nantinya akan dibangun ke belakang. Sebab di lokasi tersebut masih ada jarak yang bisa memungkinkan itu dilakukan. Sehingga nantinya, di bagian depan akan ada tempat bermain untuk anak murid.
“Kondisinya sudah dua tahun terakhir dia belajar di sana yang menggunakan atap alang-alang, makanya kami akan rehab bangunan yang sudah ada itu melalui dana Pokir,” jelasnya.
“Tahun depan lagi lewat DAK akan dibangun ruang komputernya, dan ruang kelasnya,” Tutup Agus.