Sasamboinside.com, Lombok Barat – Pengukuran Tanah oleh PT Rezka Nayatama di lahan berdirinya Pabrik Porang di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat sempat ricuh.
Pasalnya, lahan yang akan di ukur oleh pihak PT Rezka Nayatama diduga melewati batas tanah milik PT tersebut.
Awalnya, pengukuran berjalan lancar. Akan tetapi, ketika memasuki lokasi pengukuran sebelah timur Pabrik Porang pihak PT Rezka Nayatama Bentrok dengan masyarakat diduga disebabkan saling klaim lahan.
Namun beruntung, pihak kepolisian resort (Polres) Lombok Barat dengan sigap berhasil melerai bentrokan tersebut.
“Silahkan kalian mengukur tanah kalian (pihak PT Rezka Nayatama) yang kalian beli.” Teriak salah seorang warga dilokasi ketika menghalau petugas ukur dari PT Rezka Nayatama.
“Tapi jangan ikut mengukur tanah kami,” teriaknya.
Diketahui, dari informasi masyarakat setempat PT Rezka Nayatama membeli lahan kepada warga, kemudian membangun pabrik porang di Dusun Tanah Genter yang bersebelahan dengan Dusun Pengawisan, Desa Sekotong Barat.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Pengawisan, Sohbi menyarankan, sebaiknya pihak PT Rezka Nayatama mengukur tanah sesuai dengan yang mereka beli.
Sebab, jika melebihi itu dirinya memastikan masyarakat Dusun Pengawisan akan melawan dengan cara apapun. Walaupun nyawa jadi taruhan.
“Masyarakat sudah menguasai tanah ini sudah turun temurun, bercocok tanam, mencari rizqi dari tanah ini. Tapi sekarang tiba-tiba ada orang datang mengklaim, kemudian mengukur, ya pastinya masyarakat akan melawan. Sampai tetes darah terakhir masyarakat akan mempertahankan itu.” Ucapnya.
Sohbi menjelaskan, Persoalan lahan ini sudah diatensi oleh pemerintah pusat. Oleh sebab itu, menurut dia, tidak boleh ada aktivitas oleh pihak siapapun untuk melakukan aktivitas disana, termasuk pengukuran yang saat ini dilakukan.
“Kalau untuk mengukur tanahnya mereka saja silahkan, tapi jangan lebih dari itu.” Ungkapnya.
Disisi lain, Sohbi mengucapkan terimakasih kepada aparat kepolisian yang telah sigap mengawal jalannya pengukuran hari ini, sehingga tidak ada chaos ditengah masyarakat.
“Terimakasih Pak Wakapolres (Lombok Barat) atas atensinya untuk menghentikan pengukuran ini. Jika tidak di hentikan kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya.” Tutupnya.
Sedangkan beberapa pihak dari PT Rezka Nayatama yang dimintai keterangannya saat di lokasi enggan berkomentar.
Sebagai informasi, Wakapolres Lombok Barat, Kompol Taufiq sebelum menghentikan pengukuran tersebut terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan PT Rezka Nayatama.
Dari hasil koordinasinya, Kompol Taufiq akhirnya memutuskan penghentian pengukuran tersebut agar masyarakat terhindar dari hal yang tidak diinginkan, dan kamtibmas tetap kondusif.