Kecewa Berat! Ibu Bawa Anak Sakit Alami Pengalaman Buruk di RSCM Praya

Sasamboinside.com – Seorang pengunjung Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM) yang membawa anaknya untuk berobat ungkapkan pengalaman mengecewakan saat mengunjungi Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM) Praya.

Ibu yang enggan disebutkan namanya ini, menceritakan kepada sasamboinside.com bahwa pada Kamis, 30/1 setelah melakukan pendaftaran melalui telepon, ia diarahkan untuk datang sekitar pukul 5 sore.

Setibanya di rumah sakit, ia diminta untuk mendaftar ulang oleh petugas keamanan agar data dapat masuk ke sistem. Meski menunggu cukup lama, ia tidak mengeluh, mengingat banyaknya pasien yang juga membutuhkan layanan kesehatan.

Namun, pengalaman menjadi kurang menyenangkan saat ibu tersebut masuk ke ruang tunggu di depan poliklinik dan diberitahu bahwa dokter belum tiba.

Sambil menggendong anaknya, ia merasa semakin terganggu dengan kondisi ruang tunggu yang semakin ramai.

Tanpa ada pembatasan yang jelas dari petugas keamanan, semakin banyak orang masuk ke dalam ruang tersebut, meskipun sudah terlihat jelas bahwa kapasitas ruangan sudah penuh. Beberapa orang bahkan membawa pasien dengan kursi roda yang diarahkan dari UGD.

Ibu ini merasa cemas dengan potensi penyebaran penyakit di ruang yang padat tersebut. Ia kemudian mengajukan keluhan kepada petugas keamanan, namun hanya mendapat respon untuk “bersabar.”

Meski sudah sabar, ia mengingatkan bahwa tidak ada pengaturan yang memadai di ruang tunggu yang merupakan ruangan indoor, yang seharusnya memiliki kapasitas maksimal sesuai dengan protokol kesehatan rumah sakit.

Saat mengajukan pertanyaan kepada petugas perawat di depan ruang poli anak, ia hanya mendapatkan jawaban yang tidak memadai.

Ibu ini merasa kebingungan, karena tidak ada pembatasan yang jelas atau SOP yang diterapkan di ruang tunggu, padahal rumah sakit seharusnya menjaga kenyamanan dan keselamatan pasien.

“Saya bingung kok gak ada pembatasan, harusnya pihak RS mengantisipasi jumlah pasien dan menerima pasien sesuai dengan kapasitas yang ada, kecuali kalau memang kedaruratan, saya rasa kalau ruang poli bisa diatur jumlah pasien berapa yang bisa diterima kan itu jelas di sistem, atau kalau memang tidak mau menolak pasien bisa saja pasien disuruh datang sesuai dengan estimasi kapan waktunya pasien tersebut dapat dilayani, jangan semua disuruh datang di waktu yang bersamaan,” ucapnya.

“Saya gak tau alasannya apa kok gak ada pembatasan, kalau memang mereka membutuhkan berobat ya semua orang memang butuh berobat, orang sakit memang butuh berobat. Tapi tentu sesuai dengan SOP yang berjalan, jangan sampai semua orang disuruh masuk kayak begitu akhirnya nanti diruangan yang terbatas namun terjadi over capacity yang bisa membuat orang susah bergerak,” sambungnya.

Terkait dengan keluhan yang disampaikan oleh seorang ibu mengenai keramaian dan ketidaknyamanan di ruang tunggu Rumah Sakit Cahaya Medika (RSCM), pihak rumah sakit memberikan penjelasan.

Humas RSCM, Haji Musri, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa kondisi yang menyebabkan keramaian dan padatnya ruang tunggu tersebut terjadi akibat libur panjang.

Menurutnya, saat itu banyak pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan setelah libur panjang, sehingga jumlah pengunjung yang datang lebih banyak dari biasanya.

Meskipun kapasitas ruang tunggu dan fasilitas kesehatan di RSCM seringkali terlampaui, pihak rumah sakit tetap menerima pasien yang datang untuk mendapatkan pelayanan.

Ia menjelaskan bahwa menolak pasien yang membutuhkan perawatan adalah tindakan yang tidak dibenarkan dan bahkan bisa dikenakan sanksi pidana

“Sekarang orang sakit, penumpukan orang sakit bisa ndak kita batasi orang sakit, orang sakit ini kan ndak bisa dibuat buat. karena juga hari libur ya kita sama-sama mengerti lah kan karena ini cuti bersama yang panjang,” pinta dia agar dimaklumi.

Haji Musri juga menambahkan bahwa pihak rumah sakit memahami keluhan yang disampaikan dan akan terus berupaya meningkatkan pengelolaan ruang tunggu serta menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan berlebihan.

“Sudah kita membuat bangunan baru untuk membuat tempat antrian yang besar, sudah membuat bangunan baru dan ruang tunggu kan sudah besar, kan bisa lihat di sebelah barat itu terus kita menerima apa keluhan pasien dan saran pasien termasuk dari tokoh masyarakat, pemerintah Daerah kabupaten Lombok tengah,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *