Sasamboinside.com – Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat, menanggapi beredarnya video viral yang menunjukkan seorang oknum kontraktor diduga mengancam akan menembak warga di Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak kepolisian segera mengambil langkah dengan meminta keterangan dari terduga pelaku serta memeriksa sejumlah saksi terkait.
“Kami sudah meminta keterangan dari yang bersangkutan, termasuk memeriksa saksi-saksi,” ujar AKBP Iwan Hidayat, via whatsapp, Senin, 3 Februari 2025.
Kapolres menambahkan bahwa informasi lebih lanjut akan disampaikan melalui rilis resmi.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi seorang oknum kontraktor proyek yang mengancam akan menembak seorang perempuan paruh baya bernama Inaq Dewi di Dusun Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah pada Sabtu (1/1/25).
Dalam video tersebut, terlihat Inaq Dewi terlibat perdebatan sengit dengan sejumlah pria yang diduga pekerja proyek.
Perdebatan memanas ketika seorang pria yang mengenakan helm proyek putih dan rompi coklat diduga sebagai kontraktor proyek mengeluarkan ancaman, “Saya tembak nanti,” sembari mengarahkan tangan kirinya ke pinggang, seolah hendak mengeluarkan sesuatu dari balik rompinya.
Bukannya gentar, Inaq Dewi justru menantang balik, dengan berani berkata, “Tembak saja, tembak, tembak, aneh (ayo, red), tembak.”
Insiden ini mendapat reaksi keras dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Azhar.
Azhar yang merupakan mantan Kepala Desa (Kades) Mekar Sari ini mengecam keras tindakan oknum kontraktor tersebut yang dinilainya arogan dan tidak bisa dibiarkan.
Menurutnya, permasalahan lahan yang menjadi pemicu konflik ini seharusnya diselesaikan melalui jalur musyawarah, bukan dengan ancaman kekerasan.
“Inaq Dewi diancam akan ditembak hanya karena tidak mau tanahnya dikuasai oleh perusahaan. Ada persoalan lahan yang belum diselesaikan. Seharusnya dibicarakan baik-baik, panggil Kades, Kadus, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk menyelesaikan secara musyawarah, bukan malah mengancam warga,” ujarnya.
Lebih lanjut, politisi partai Demokrat ini menegaskan bahwa persoalan lahan di lokasi tersebut memang belum pernah terselesaikan sejak lama.
Kejadian ini semakin menyoroti konflik lahan yang belum tuntas di wilayah tersebut. Masyarakat setempat berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut kasus ini dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.