Inovasi Keren! Wayang SuKa Hidupkan Kembali Legenda Lombok

Sasamboinside.com – Yayasan Bale Agung Ajar Wali NTB kembali menghadirkan inovasi dalam dunia seni dan budaya dengan menciptakan wayang inovatif bernama Wayang SuKa.

Wayang ini mengangkat cerita-cerita rakyat Lombok sebagai upaya memperkenalkan kembali kekayaan folklore daerah kepada masyarakat, khususnya generasi muda, melalui media pewayangan.

Ketua Yayasan Bale Agung Ajar Wali, Sunardy Kasim, M.Sn, pada Kamis (30/01/2025), menyampaikan bahwa Wayang ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan dan mempopulerkan cerita rakyat Lombok di tingkat nasional, tetapi juga menambah keberagaman dalam dunia pewayangan Nusantara.

“Nama SuKa merupakan singkatan dari Sukma dan Kaji. ‘Sukma’ berarti jiwa, sedangkan ‘Kaji’ berarti pelajaran. Wayang SuKa mencerminkan esensi sebagai media pembelajaran yang sarat dengan nilai-nilai luhur budaya Sasak,” ungkapnya.

Penciptaan wayang inovatif ini mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan melalui program Dana Indonesiana, yang mendukung berbagai inisiatif kebudayaan di daerah.

Sunardy menegaskan bahwa bantuan ini menjadi faktor penting dalam mewujudkan Wayang SuKa sebagai media pelestarian cerita rakyat Lombok sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat.

Cerita Rakyat Lombok dalam Wayang SuKa

Beragam kisah tradisional akan dilakonkan dalam pertunjukan Wayang SuKa, antara lain : Putri Mandalika, Dewi Anjani, Cilinaya, Cupak Gerantang, Doyan Nede, Monyeh serta berbagai kisah tradisional lainnya dari tanah Lombok.

Cerita-cerita ini mengandung nilai moral, kebijaksanaan, serta kearifan lokal yang menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi masyarakat luas.

Melalui Wayang SuKa, diharapkan masyarakat semakin memahami dan mengapresiasi warisan budaya yang kaya ini.

Setiap kisah yang dipentaskan tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan berharga yang relevan dengan kehidupan sosial dan budaya saat ini.

Dukungan Teknologi dan Pementasan Nasional

Untuk memperluas jangkauan sosialisasi, Sunardy dan tim juga memanfaatkan perkembangan teknologi dengan mengunggah setiap pementasan di kanal YouTube serta media sosial.

Selain itu, mereka menjalin kerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi untuk melakukan pementasan edukatif.

“Kami sering tampil di panggung bergengsi. Pada Desember 2024 lalu, kami tampil di Taman Budaya NTB. Kemudian, pada Maret 2025 mendatang, Wayang SuKa akan dipentaskan di Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma Ubud, Bali,” papar Dosen Universitas Bumi Gora Mataram ini.

Melalui berbagai upaya dan inovasi ini, Yayasan Bale Agung Ajar Wali berharap dapat memberikan kontribusi besar dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Nusantara, serta menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap seni tradisional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *