Sasamboinside.com, Lombok Utara – Seorang warga negara asing (WNA) Britania Raya mengamuk di Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara (KLU), Senin 14 Agustus 2023.
WNA yang diketahui bernama KJB itu mengamuk dan merusak sebuah tempat penginapan milik warga setempat. Diduga tersulut api cemburu terhadap pacarnya.
Kapolsek Pemenang, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata SH MH mengatakan, pengerusakan tempat penginapan milik warga diduga dilakukan oleh KJB (30) seorang pria kewarganegaraan Britania Raya.
KJB yang memiliki No pasport : GBR 522590291 itu mengamuk setelah kesal terhadap pacarnya inisial NC.
Lalu Eka menyampaikan, berawal pada hari Senin tanggal 14 agustus 2023 terduga KJB yang sedang berlibur di Gili Meno bertengkar dengan pacarnya.
“KJB melakukan pemukulan kepada NC, sehingga saudari NC mengalami luka pada bagian kepala,” kata Lalu Eka.
Melihat pacarnya mengamuk dan melakukan pemukulan terhadap dirinya, NC ketika itu merasa ketakutan sehingga berlari dan berteriak meminta tolong kepada masyarakat yang ada dilokasi kejadian.
“atas teriakannya saudari NC, warga yang melihat kejadian tersebut langsung mengamankan NC dan membawanya ke klinik untuk mendapatkan perawatan.” Ucapnya.
Lebih lanjut Lalu Eka menjelaskan, melihat pacarnya pergi meninggalkan dirinya, KJB pun merasa kesal.
Tidak terima ditinggalkan pacarnya, dia
lantas mencari NC ke tempat lain. Namun, setelah berusaha mencari, KJB tetap tidak menemukan pacarnya itu.
“yang bersangkutan tidak menemukan NC, selanjutnya KJB mengamuk dan merusak bungalow milik salah satu warga Dusun Gili Meno.” Kata Lalu Eka.
“akibat pengerusakan pintu kayu dan kaca yang di lakukan oleh KJB mengakibatkan tangan kanan KJB mengalami luka robek dan mengalami pendarahan yang cukup banyak.” Sambung Lalu Eka.
Atas peristiwa itu, anggota polsubsektor Gili Meno mengamankan KJB dan membawanya ke klinik terdekat guna mendapatkan perawatan.
Namun kata Lalu Eka, karena luka yang dialami mengalami pendarahan terlalu banyak, akhirnya KJB di rujuk ke Rumah Sakit Siloam Kota Mataram.
“Atas hal itu kami kemudian melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi.” tutup Lalu Eka.