Dikbud NTB Gelar Sarasehan Industri Kreatif Berbasis Budaya dan Ruang Hidup Seni Tradisi

MATARAM sasamboinside.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB menggelar Sarasehan Industri Kreatif Berbasis Budaya dan Ruang Hidup Seni Tradisi di Taman Budaya NTB, Kota Mataram.

Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 40 orang pelaku industri dan ekonomi kreatif yang berbasis pada tradisi dan budaya daerah.

Hadir sebagai narasumber antara lain seniman sekaligus Ketua Sanggar Terune Jaye, Lalu Mariadi Basri, Ketua DPD HPI NTB, Lalu Fatwir Uzali, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Abdurrahim S.Pd, M.H.

Pokok materi dalam sarasehan tersebut membahas tentang evaluasi perkembangan seni dan budaya NTB, serta strategi integrasi produk seni dan budaya dengan sektor lainnya terutama Pariwisata sebagai corong promosi produk seni dan Budaya yang sekaligus berfungsi sebagai salah satu penunjang utama keberlanjutan Pariwisata daerah.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Abdurrahim S.Pd, M.H, menjelaskan bahwa kehadirannya dalam kegiatan sarasehan ini merupakan bentuk motivasi bagi generasi muda agar memiliki kreativitas dan semangat untuk berkontribusi pada kemajuan seni dan budaya NTB.

Abdurrahim menekankan agar para pelaku dan penggiat seni tradisi tidak terlalu bergantung pada pemerintah.

“Jangan terlalu banyak mengharapkan pemerintah, tetapi perbanyaklah berbuat,” tegasnya.

Sementara, Lalu Mariadi Basri, Pelaku Seni, dan Ketua Sanggar Terune Jaye, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam melakukan sosialisasi program bantuan yang tersedia baik di pusat maupun daerah agar masyarakat, khususnya para pelaku seni tradisi dapat mengakses informasi tersebut dan menjemputnya secara mandiri.

Ia juga memberikan contoh bagaimana Lombok Ethno Fusion berhasil tampil di Moscow, Russia dengan menggunakan bantuan dana Indonesiana yang disiapkan oleh Kemendikbud.

“Dengan terbukanya akses informasi yang luas, maka para pelaku seni tradisi dapat mencoba mendapatkan pendanaan dari program program yang tersedia,” tutupnya.

Ketua DPD HPI NTB, Lalu Fatwir Uzali lebih menekankan peran penting sektor Pariwisata dalam melakukan kegiatan promosi wisata dengan mengikat unsur unsur seni budaya di dalamnya.

Beliau juga menekankan pentingnya membangun keterikatan bersifat kolaboratif antara pelaku seni dengan industri, terutama Pariwisata.

Sarasehan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Gebyar Seni NTB 2024 yang berlangsung sejak 3 hingga 5 Juli 2024.

Berbagai kegiatan seni tradisi turut dihadirkan untuk memeriahkan acara Gebyar Seni NTB dengan tajuk Road to Festival Seni NTB, termasuk peresean, pementasan seni tari sireh, Tari Barong Tengkok, dan Tari Rudat.

Selain itu Gebyar Seni Budaya NTB juga turut dimeriahkan oleh pertunjukan musik Tari Ngemban Alun dari Kabupaten Lombok Tengah, Musik Kecimol dari Lenek, Kabupaten Lombok Timur, Tari Ketong Parai dari Alas, Kabupaten Sumbawa, Sanggar Pacu Monca dari Kabupaten Bima, Tari Jaipong dari Sunda, Jawa Barat, Tari Gambyong dari Jawa, dan Bondres Sanggar Lila Santi Budaya dari Provinsi Bali.

Diharapkan acara ini dapat memperkaya dan memperkuat warisan budaya dan seni tradisi NTB serta mendorong kolaborasi antara pelaku industri kreatif, Seni Tradisi, dan Pariwisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *