Sasamboinside.com– Tercatat sebanyak puluhan masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU) sudah melakukan pengajuan ke BANK NTB syariah cabang Tanjung.
Dikarenakan program bantuan subsidi bunga pinjaman modal atau pinjaman nol persen dari Pemerintah KLU tahun 2023 tersebut sudah mulai terealisasi.
“Ada enam kelompok yang sudah masuk, itu sekitar 53 orang,” ujar Umarta, Branch Manager Bank NTB Syariah cabang Tanjung, Senin 12 Juni 2023.
Umarta mengatakan bahwa dari Bank NTB Syariah Tanjung sendiri saat ini sedang turun melakukan pengecekan lapangan pada empat dari enam kelompok tersebut.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan valid tidaknya usaha yang diajukan pinjamannya ke perbankan.
Dijelaskannya, untuk tahun kemarin memang sudah mencapai 99,7 persen realisasinya. Ia berharap pada tahun ini bisa mencapai 100 persen.
“Tahun kemarin memang sudah 99,7 persen realisasinya, semoga tahun ini bisa 100 persen,” tambahnya.
Sementara itu, untuk pengajuan pinjaman modal usaha tanpa bunga ini diberikan dengan batas maksimal sebesar Rp 15 juta. Namun ada juga yang mengajukan pinjaman modal di bawah jumlah tersebut.
“Ada juga yang Rp 7 juta, tergantung kebutuhan yang diajukan pelaku usahanya,” bebernya.
Dikatakannya, dari 53 masyarakat yang mengajukan, Umarta mengaku lebih banyak dari sektor peternakan. Ada juga dari sektor pertanian dan sudah dicairkan pinjamannya.
“Petani ini satu orang, dan yang peternakan ini sebentar lagi cair,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, persyaratan pengajuan pinjaman modal tanpa bunga ini masih sama seperti tahun lalu.
Namun, perubahan terjadi hanya pada nominal maksimal yang diberikan. Yakni dari Rp 25 juta turun menjadi Rp 15 juta.
Penurunan batas maksimal ini bertujuan agar semua masyarakat bisa menikmati program Pemda KLU ini. Tidak hanya pertanian dan peternakan, namun juga bisa diakses oleh sektor perkebunan, UMKM, dan lainnya.
“Dana subsidi bunganya disediakan ke kita sebesar Rp 1 miliar,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 KLU, Tresnahadi saat ditemui media ini dikantornya membenarkan 53 orang dari enam kelompok sudah mengajukan program ini.
“Empat di antaranya kini dalam proses survei oleh pihak Bank NTB Syariah cabang Tanjung. Dua kelompok lainnya, tinggal menunggu diberikan rekomendasi dari DKP3 untuk pencairan,” Ungkapnya.
Empat kelompok yang tengah disurvei itu di antaranya kelompok Tunak sebanyak 15 orang dengan total jumlah Rp 150 juta. Masing-masing per orangnya mengajukan Rp 10 juta.
Kemudian kelompok Ita Mele sebanyak 6 orang dengan total jumlah Rp 90 juta. Masing-masing per orangnya mengajukan Rp 15 juta.
Selanjutnya kelompok Harapan Baru sebanyak 13 orang dengan total jumlah Rp 195 juta. Masing-masing per orang mengajukan Rp 15 juta.
Ada juga kelompok Beriuk Maju sebanyak 5 orang dengan total jumlah Rp 75 juta. Masing-masing per orang mengajukan sebesar Rp 15 juta.
Sementara dua kelompok yang menunggu rekomendasi pencairan yakni Kelompok sehati sebanyak 8 orang dengan total jumlah Rp 135 juta. Masing-masing per orangnya mengajukan Rp 15 juta.
Kelompok Sopok Angen sebanyak 6 orang dengan total jumlah Rp 90 juta. Masing-masing per orangnya mengajukan Rp 15 juta.
“Paling banyak kelompok ternak, tapi di PKS kita sudah tambahkan bidang-bidangnya, tidak hanya peternakan saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tresnahadi mengatakan, pengajuan bantuan program ini dilakukan langsung di bank penyalur, bukan di DKP3.
“Selama ini banyak masyarakat yang salah paham dengan mengajukan itu ke dinas terkait.” Jelasnya.
“Nanti kita cek juga, apakah sudah sesuai Perbup, jika sudah sesuai Perbup baru kita berikan rekomedasi kepada Bank NTB guna dicairkan,” pungkasnya.