Wali Murid SD Model Tuntut Pemkot Mataram Usut Tuntas Provokator Penyerangan SD Model

Mataram, NTB – Para wali murid SD Model tuntut Pemerintah Kota Mataram untuk mengusut tuntas provokator di balik penyerangan SDN Model oleh sejumlah murid SMPN 14 Mataram, Jumat 2 September 2022 lalu.

Indra Wardana, salah seorang wali murid mengaku dirinya sebagai perwakilan dari wali murid SDN model meminta ketegasan dari Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan Kota Mataram terkait insiden penyerangan SDN Model pada waktu itu.

“Kami dari wali murid menuntut sekali sesuai apa yang disampaikan oleh Pak Kadis (Pendidikan) bahwa akan mengusut tuntas siapa pelaku dibalik ini (penyerangan SDN Model) atau provokatornya,” ujar Indra Wardana di Mataram, Selasa, 27 September 2022.

Seperti yang diketahui, Kepala Dinas Pendidikan, Yusuf S. Pd pernah menyampaikan bahwa dia akan mengusut tuntas kasus ini.

“Tapi sampai saat ini, kami belum terima laporan itu. Itu yang kami tuntut dari wali murid masalah statmentnya itu mengusut sampai tuntas,” katanya.

Ia mengaku, dirinya dan para wali murid lainnya siap untuk melanjutkannya ke jalur hukum.

Ini bukan masalah perusakan, kata indra, kalau masalah perusakan itu ranahnya sekolah.

Menurut nya, ini adalah masalah psikis anak-anak mereka, yang begitu ketakutan saat kejadian itu berlangsung.

“Kalau masalah kerusakan kan mungkin bisa diperbaiki, tapi ini kan masalah traumatik anak-anak kami. Kalau traumatik itu sangat berat soalnya,” ujar Indra.

Ia menyebutkan bahwa pada kejadian itu ia melihat bagaimana sekitar dua ratusan murid SDN Model mengalami ketakutan seperti mengalami trauma gempa.

Atas hal itu ia menduga, penyerangan yang dilakukan oleh murid SMPN 14 itu atas dasar suruhan.

“Yang kami herankan kok anak SMP berani melakukan hal demikian, ini bukan praduga tak bersalah sih kalau tidak ada yang menyuruh, entah dari guru atau siapa. Jadi kami tidak berani menuduh si A, si B,” ungkapnya.

Dengan hal itu ia berharap kepada kepala Dinas Pendidikan kota Mataram untuk benar-benar mengusut tuntas masalah tersebut, dan Pemerintah Kota juga jangan tinggal diam.

“Ini sebenarnya pelajaran juga biar tidak terjadi di SD yang lain, di sekolah yang lain kejadian seperti ini. Pelajaran untuk pemerintah juga agar pemerintah cepat tanggap,” tuturnya.

Disisi lain, Indra Wardana menyampaikan bahwa sebelum kejadian pada 2 September 2022 tersebut telah terjadi pertemuan antara Kepala Dinas Pendidikan dengan Wali murid, Komite Sekolah dan juga Kepala sekolah SDN model di SDN model.

“Pak Kadis menyampaikan sudah berkoordinasi dengan SMP (14 Mataram) bahwa SD Model akan pindah ke gedung baru di UT (Universitas Terbuka). Sudah koordinasi juga itu keterangan beliau. Nyatanya satu minggu setelah penyerahan kunci tahu-tahunya insiden ini terjadi, harusnya sebelum itu Pemerintah harus tanggap dong.” ungkapnya.

Sedangkan, salah satu wali murid SDN model yang tidak ingin disebut namanya menyayangkan lambatnya penanganan permasalahan tersebut.

“Menurut saya agak lambat ya, kalau beritanya dimedia cetak dan elektronik itu mereka informasinya Dinas dan wali kota itu akan usut tuntas,” katanya.

Ia menduga, kasus ini ada dugaan provokasinya dari beberapa guru SMP 14 Mataram dan ada pembiaran dari guru guru seperti terlihat jelas direkaman video yang beredar.

Ia menilai, tindakan anak-anak SMP 14 Mataram itu sudah termasuk pembulian terhadap anak-anak mereka. Sehingga psikologis anak-anak mereka itu terganggu memorinya dengan kejadian itu akan terekam terus dikepala mereka.

“Wali murid butuh keadilan untuk anak-anak mereka. Apa iya dunia pendidikan itu seperti ini, kekerasan didepan mata saja tidak langsung diselesaikan gitu. Seolah-olah guru dan kepala sekolah (14 Mataram) ini dibenarkan, tidak ada tindakan sama sekali dari Pemerintah,” sesalnya.

Ia berharap kepada wali kota Mataram dan kepala Dinas Pendidikan supaya janjinya didepan publik untuk mengusut tuntas kejadian 2 September 2022 itu.

“Bukan berarti kami dipindahkan ke UT itu terus masalah itu dilupakan,” tegasnya.

Sementara, kepala Dinas Pendidikan kota Mataram, Yusuf S. Pd yang dikonfirmasi menyampaikan, bahwa proses pengusutan kasus tersebut sedang berjalan.

Ia mengatakan, berdasarkan dari hasil CCTV kedua sekolah pihaknya sudah mengambil dan telaah secara teliti permasalahan tersebut.

“Kami sudah mendapat dari keterangan dan fakta yang terjadi tinggal kami laksanakan,” ujarnya via WhatsApp, Rabu 28 September 2022.

Ditambahkannya, masalah penindakan tegas terhadap oknum yang diindikasi sebagai penyebab terjadinya perbuatan pengerusakan SD Model oleh siswa SMP 14 Mataram tersebut akan segera diambil tindakan tegas dalam 1 atau 2 minggu ini, dan segera melakukan mutasi.

Disamping itu, Kepala Dinas Pendidikan, Yusuf S. Pd juga mengatakan, sudah menjalin komunikasi bersama pihak SD Model, dan Pemerintah Kota Mataram sudah menganggarkan untuk pembangunan SD Model pada APBD 2022.

“Kami secara intensif membangun komunikasi dengan kepala sekolah, dan para guru, serta perwakilan komite. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah kota Mataram bahwa pembangunan satu lokal baru, gudang dan pengurukan anggarannya sudah diketok dal.P-APBD 2022 sebesar 500 juta.” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *