Ribuan Warga Ikuti Ritual Bettulak di Desa Lendang Are

LOTENG sasamboinside.com – Sekitar seribuan lebih warga Desa Lendang Ara, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah tumpah ruah mengikuti ritual Bettulak yang diadakan pemerintah desa setempat, 15/6/24.

Dari pantauan sasamboinside.com, bukan saja orangtua dan pemuda pemudi saja yang mengikuti acara sakral ini, melainkan anak-anak juga, bahkan terlihat juga sejumlah wisatawan mancanegara.

Malam puncak festival budaya Bettulak ini dipusatkan di pusat pemerintahan desa setempat.

Sebelumnya, festival budaya Bettulak ini dimeriahkan oleh lomba band se-Kabupaten Lombok Tengah, Lomba Hadroh tingkat Kecamatan Kopang, Janapria, Batukliang, Batukliang Utara dan lomba tari kreasi tingkat pelajar SD/MI Kecamatan Kopang selama dua hari.

Pembukaan Festival budaya Bettulak ini dimulai dengan karnaval budaya mengelilingi desa Lendang Ara. Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Wakil Bupati Lombok Tengah, H M Nursiah.

Ritual bettulak dibuka dengan membaca sholawat burdah yang dipimpin tokoh agama setelah selesai solat isya berjamaah di Masjid desa setempat.

Usai itu, warga dipimpin tokoh adat dan tokoh agama akan menuju empat titik perbatasan desa yang disebut empat arah mata angin.

Selama perjalanan menuju titik perbatasan desa masyarakat menyerukan salawatan-salawatan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW.

Setibanya pada titik perbatasan desa masyarakat mengumandangkan adzan secara bersama-sama. Setelah itu tokoh adat menanam penyawek tepat di titik pintu masuk Desa sembari membaca jampi-jampi.

Penyawek sendiri adalah simbol untuk menangkal berbagai penyakit yang akan masuk ke Desa sekaligus mengusir wabah penyakit yang ada di Desa itu.

Penanaman penyawek ini di tanam di empat penjuru mata angin, Barat, Timur, Selatan dan Utara. Hal ini di yakini masyarakat setempat sebagai penolak segala macam penyakit yang masuk ke desa.

Setelah rangkaian ini dilaksanakan, masyarakat akan kembali ke titik awal, yakni di Masjid desa.

Sebagai rasa syukur, masyarakat akan menggelar begibung (makan bersama) dari sesaji hasil kebun dan makanan olahan warga setempat.

Malam puncak ritual bettulak ini dihadiri langsung Wakil Bupati Lombok Tengah, H M Nursiah, Bupati Lombok Tengah yang diwakili Asisten dua, H Lendek Jayadi.

Hadir juga Camat Kopang, Lalu Halik dan Kapolres Kopang, IPTU Bambang Sutrisno serta tamu undangan lainnya.

Malam puncak festival budaya Bettulak ini semakin semarak dengan tampilnya sanggar sari tias tias yang menampilkan tarian khas daerah Sulawesi Barat.

Wakil Bupati Lombok Tengah, H M Nursiah bersyukur seluruh masyarakat Desa Lendang Ara bisa hadir untuk bersama-sama menghadiri malam puncak festival budaya Bettulak ini.

“Semoga terus maju Desa Lendang Ara dengan adanya festival budaya Bettulak ini,” kata orang nomor dua di Kabupaten Lombok Tengah itu.

Wabup mengapresiasi langkah pemerintah desa setempat dalam melestarikan budaya Bettulak.

Sebab, selain memiliki wisata bendungan Tandung-Andung, ritual Bettulak ini juga berpotensi menjadi wisata budaya.

“Dengan kreatifitas dan inovasi untuk mengangkat budaya, mengangkat seni kreatifitas kita sehingga bagaimana pun Desa Lendang Ara punya potensi sebagai desa wisata,” sebut Nursiah.

Dikatakan, ritual Bettulak ini akan masuk pada kalender event di Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, karena telah memenuhi syarat atau kriteria untuk digelar setiap tahunnya.

Kriteria tersebut seperti memiliki kandungan nilai seni dan budaya, kemudian antusias masyarakat yang menghadiri acara.

“Tidak sembarang bisa masuk kalender event pemerintah. Ada kriterianya, ada yang dinilai. Apa yang kita nilai, potensi budaya. Kemudian semangat masyarakat kita. Berikut juga kita nilai siapa saja yang datang hari ini, ada wisatawan dari luar negeri. Nah ini menjadi salah satu beberapa ukuran untuk kita tingkatkan menjadi event kabupaten yang di gelar setiap tahunnya,” tutup mantan Sekda Lombok Tengah ini.

Sementara itu, Kepala Desa Lendang Are, Ayunan S.Pd M.Pd menyatakan, festival budaya Bettulak tahun ini berbeda penyelenggaraannya dengan tahun lalu.

“Kalau tahun lalu side eventnya satu malam, sekarang ini side eventnya dua malam,” ungkap Ayunan.

Dikatakannya, untuk memeriahkan festival budaya Bettulak ini pihaknya memulai acara dengan melaksanakan karnaval budaya dengan mengelilingi desa.

Kemudian menggelar lomba band tingkat kabupaten Lombok Tengah, lomba hadroh empat Kecamatan yakni Kopang, Janapria, Batukliang dan Batukliang utara dan lomba tari kreasi tingkat pelajar SD/MI se-Kecamatan Kopang.

Tidak lupa Ayunan mengucap terima kasih kepada pihak-pihak terkai yang sudah mensuport kegiatan ini sehinga acara ritual Bettulak ini terselenggara dengan lancar dan sukses.

“Kami akan upayakan tahun depan acaranya lebih meriah dan mudah-mudahan kunjungan wisman lebih banyak lagi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *