Perkenalkan Destinasi Wisata Air, FP4 dan Warga Gelar Balap Sampan Tradisional

Sasamboinside.com – Gelaran balap sampan tradisional resmi dibuka hari ini, Senin (19/5/2025), di aliran Sungai Geleger dan Laku, yang berada di kawasan Bendungan Batu Jai, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini (19–22 Mei 2025) dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Tengah yang diwakili oleh Asisten II Setda Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi.
Event unik ini digelar oleh Forum Peduli Pembangunan dan Pelayanan Publik (FP4) bekerja sama dengan warga setempat.
Sebanyak 50 tim dari berbagai kelurahan di Kecamatan Praya seperti Prapen, Sasake, Tiwugalih, dan lainnya ambil bagian dalam perlombaan yang menyedot perhatian ribuan masyarakat.
Direktur FP4, Habbiburrahman, mengatakan bahwa balap sampan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan sarana promosi wisata air di kawasan aliran Bendungan Batu Jai.

“Ini adalah cara kita memperkenalkan destinasi wisata Sungai Geleger dan Laku sekaligus meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya.
Pantauan di lokasi oleh SasamboInside.com menunjukkan antusiasme masyarakat yang luar biasa. Ribuan warga memadati lokasi lomba, sementara puluhan UMKM lokal diserbu pengunjung yang berbelanja dan menikmati suasana.
“Balap sampan ini adalah cara kita bersama membantu pemerintah daerah mengentaskan kemiskinan. Sebab, mengatasi kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tambah Habbiburrahman.
Ia juga berharap agar balap sampan ini bisa menjadi agenda tahunan pemerintah daerah setempat, bahkan menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Lombok Tengah ke depan.
Sementara itu, Asisten II Setda Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi, menyebut event ini sebagai “efek kejut” yang tak terduga.
“Balap sampan ini menghipnotis penonton seperti MotoGP atau WSBK. Saya tidak membayangkan penontonnya akan sesesak ini. Ini adalah balap sampan pertama di Lombok Tengah,” katanya.
Ia menilai bahwa event balap sampan tradisional ini memiliki potensi besar untuk menjadi agenda tahunan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Lombok Tengah (Loteng) di Oktober tahun ini.
“Ini event masyarakat yang patut untuk dilanjutkan dan dilestarikan sebagai event tahunan. Ke depan, balap sampan ini bisa menjadi bagian dari rangkaian acara HUT Lombok Tengah,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar penyelenggaraan ke depan dipersiapkan dengan lebih matang, terlebih dalam menyambut kedatangan wisatawan yang juga menonton MotoGP di Mandalika yang bertepatan pada hari jadi Lombok Tengah.
“Orang yang menonton MotoGP itu bisa juga datang ke sini menonton balap sampan. Kelola keramaian dengan baik agar wisatawan betah dan ekonomi masyarakat ikut terangkat,” tambahnya.
Antusiasme masyarakat terhadap balap sampan ini sangat tinggi. Selain sebagai ajang hiburan rakyat, event ini dinilai memberikan dampak ekonomi nyata bagi pelaku UMKM lokal. Melihat respons positif tersebut, balap sampan tradisional berpotensi menjadi ikon baru dalam kalender wisata Lombok Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *