Sasamboinside.com – Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, menyoroti tingginya harga tiket pesawat domestik yang dinilainya menjadi hambatan besar bagi masyarakat untuk berwisata di dalam negeri.
Dalam kapasitasnya sebagai mitra kerja Kementerian Perhubungan, Mori menyatakan akan mendorong langkah konkret untuk menurunkan harga tiket.
“Insyaallah tanggal 14 Mei ini akan ada rapat khusus terkait dengan bagaimana kita bisa menurunkan besar-besaran harga tiket ke dalam negeri, sehingga nanti kita bisa dorong makin banyak orang yang harusnya berlibur ke Singapura atau ke Malaysia tapi dia berlibur ke Bali, Lombok dan sekitarnya,” ujar Mori Hanafi di Praya, belum lama ini.
Mori yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KONI Provinsi NTB itu menyebut Lombok memiliki keunggulan pariwisata yang tak kalah dari Bali, bahkan menurutnya lebih alami dan minim pencemaran.
“Lombok punya keunggulan sendiri daripada Bali. Spot-nya itu lebih banyak menarik di Lombok. Misalnya jalur tracking sepeda dan alam lautnya yang lebih alami dibandingkan di Bali,” jelasnya.
“Cenderung kita juga pencemaran lautnya sedikit ketimbang di Bali. Nah ini juga yang kita harapkan, dengan dicanangkannya Lombok sebagai tuan rumah PON 2028, sebelum pelaksanaan pun kita ingin sudah banyak orang yang datang,” tambah politisi Partai NasDem itu.
Mori juga menekankan pentingnya mengenalkan Lombok lebih luas ke masyarakat Indonesia. Menurutnya, masih banyak yang belum tahu keindahan dan potensi budaya Lombok, Sumbawa, dan Bima.
“Nah kita harus pahami bahwa masih banyak orang yang belum tahu betul mengenai Lombok ini. Nah dengan adanya event-event olahraga terkait dengan sport tourism, kita sampaikan tiga tema utama PON 2028: Sport, Tourism, Culture. Kenapa ada Culture-nya? Karena kita kaya budaya di Lombok, Sumbawa, dan Bima,” katanya.
Ia menambahkan, tema Culture penting untuk memperkuat identitas NTB sebagai tuan rumah PON mendatang. “Tourism sudah tidak perlu diragukan lagi di Lombok, tapi budaya juga akan kita angkat dalam tema besar PON 2028,” imbuhnya.
Sebagai pembanding, Mori mengingatkan bagaimana persepsi masyarakat terhadap Papua berubah setelah menjadi tuan rumah PON 2021.
“Kita kasih contoh, dulu sebelum PON di Papua kita membayangkan Papua itu serem. Ternyata begitu kita datang ke Papua, Papua itu keren banget. Dulu saya sampai bawa makanan sendiri, mikir di Papua nggak ada makanan, ternyata segala macam makanan ada,” kisahnya.