LOTIM sasamboinside.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) XXXII Universitas Nahdlatul Wathan (NW) menanam ratusan pohon mangrove di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Minggu pagi, 20/10/24.
Penanaman ratusan pohon mangrove ini sebagai upaya untuk memulihkan kembali hutan mangrove yang ada di Desa Tanjung Luar yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan.
Pada kegiatan ini, Mahasiswa KKN XXXII Universitas NW Mataram berkolaborasi dengan Pokdarwis Tanjoh, Pemuda dan pemudi Desa Tanjung Luar, WCS, Komunitas Berugak Belajar, HMPS Biologi Universitas NW Mataram.
Ikut serta juga Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, serta Babinsa setempat.
Ketua Panitia Penanaman Mangrove, Lalu Galang Insani Pranata merasa miris melihat kondisi kerusakan mangrove yang ada di Desa Tanjung Luar.
Tak heran, hal itu menjadi perhatian pihaknya yang sedang melaksanakan KKN di Desa setempat. Menurut dia, kerusakan ekosistem ini akibat dampak pemanasan global yang semakin nyata.
Sehingga, kerusakan mangrove ini sendiri dapat berdampak besar yang dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan sekitarnya.
Dikatakan Galang, dampak dari kerusakan mangrove ini bisa sangat fatal jika tidak segera diatasi. Selain bisa mengurangi kualitas air, rusaknya ekosistem mangrove juga dapat merusak ekosistem laut.
“Sebagaimana kita tau bahwa sebagian besar penghasilan masyarakat disini bergantung pada hasil laut sebagai nelayan, sehingga kami tergerak untuk melakukan aksi nyata dengan penanaman mangrove ini,” ujar Mahasiswa Universitas NW ini.
Dalam jangka panjang dan berkelanjutan, Mahasiswa KKN UNW Mataram berharap program ini bisa berhasil mengembalikan hutan mangrove yang ada. Sehingga ekosistem biota biota laut yang ada disekitarnya juga turut pulih.
Mahasiswa KKN XXXII Universitas NW Mataram ini juga berharap kawasan ini dapat dijadikan sebagai destinasi wisata mangrove dan destinasi wisata air nantinya.
Galang berpendapat, kawasan ini memiliki topografi yang sangat mendukung untuk dijadikan destinasi wisata, karena memiliki panorama yang indah jika disandingkan dengan destinasi-destinasi mangrove yang sudah ada saat ini.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus memantau perkembangan mangrove yang ditanam, lantaran mangrove sendiri membutuhkan waktu lima hingga sepuluh tahun untuk tumbuh.
Ia kembali menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan dari pohon mangrove ini meskipun KKN sudah berakhir nantinya. Karena, untuk membentuk sustainability lingkungan dibutuhkan usaha lebih banyak.
“Kami akan tetap memantau perkembangan ekosistem disini, karena permasalahan disini lumayan komplex, banyak hal yang harus dibenahi dan bukan tidak mungkin kami juga akan melakukan kegiatan yang lain selain dari menanam mangrove, karena potensi pariwisata disini sangat luar biasa,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Tanjung Luar Kusnadi Maulana mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan Mahasiswa Universitas NW Mataram.
Kusnadi mengatakan, penanaman pohon mangrove di desa Tanjung Luar terakhir kali dilakukan pada tahun 2016 silam.
Dia berharap nantinya desa Tanjung Luar dapat menjadi destinasi wisata, karena keindahan lautnya tak kalah dengan tempat lain di pulau Lombok.
“Semoga kedepannya bibit mangrove yang di tanam pada hari ini menjadi subur dalam beberapa tahun akan datang. Sehingga kami akan menjadikan lokasi mangrove ini menjadi sebuah pusat wisata yang ada di desa Tanjung Luar,” harapnya.
Babinsa Desa Tanjung Luar, Mulyadi yang turut serta dalam kegiatan tersebut pun mengucapkan apresiasi dan rasa terimakasihnya atas concern mahasiswa KKN terhadap lingkungan sekitar.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih yang setinggi-tinggi nya kepada rekan rekan dari mahasiswa UNW Mataram yang menjadi penggerak dan pelopor semua kalangan, baik itu pemuda, masyarakat, pemerintah, maupun komponen masyarakat lainnya dalam penanaman bibit mangrove di Desa Tanjung Luar yang sekian lama vakum sehingga kegiatan tersebut berjalan aman, lancar dan sukses,” ucapnya.
Mulyadi berharap dengan penanaman ratusan pohon mangrove ini nantinya mampu menahan abrasi serta menjadi tempat hidup biota laut.
“Semoga apa yang telah dilakukan rekan rekan mahasiswa UNW Mataram bisa bermanfaat bagi generasi mendatang anak cucu kita, sekali lagi terimakasih, Bravo UNW Mataram tetap ikhtiar dalam berbuat kebaikan, semangat terus,” ujar Mulyadi mengakhiri.