Sasamboinside.com – Kota Tua Ampenan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi pusat perhatian dunia internasional usai menjadi tuan rumah rangkaian acara Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS).
Puluhan duta besar dan atase dari berbagai negara hadir dalam kegiatan yang digagas oleh Pemerintah Provinsi NTB bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI.
Acara ini merupakan bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia yang menjadikan kuliner sebagai medium untuk memperkenalkan identitas bangsa ke panggung global.
Kota Tua Ampenan dipilih sebagai lokasi utama karena kekayaan sejarah dan keberagaman budayanya yang terjaga sejak abad ke-19.
Setibanya di lokasi, para delegasi disambut meriah dengan pertunjukan Barongsai, representasi budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian integral dari Ampenan sejak tahun 1840-an.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra, bersama Wakil Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman, turut hadir menyambut para tamu kehormatan tersebut.
Dalam agenda utama, para delegasi mengikuti Heritage Walk menyusuri jejak sejarah Kota Tua Ampenan.
Tur ini dipandu oleh para pegiat sejarah dari Lombok Heritage & Science Society (LHSS) dengan dukungan penuh dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Tua Ampenan.
Para tamu asing juga dibekali dengan materi sejarah dan menyaksikan pameran foto-foto tua yang merekam kehidupan dan dinamika Ampenan sejak masa Hindia Belanda.
Perjalanan kemudian berlanjut ke Vihara Bodhi Dharma, atau Klenteng Po Hwa Kong, klenteng tertua di Lombok yang berdiri sejak sekitar 1840-an.
Para pengurus vihara menyambut hangat para delegasi dan membuka dialog mengenai warisan budaya Tionghoa di Ampenan.
Vihara ini menjadi simbol penting dari kehidupan multi-etnis yang telah lama terjalin di kota pelabuhan tersebut.
“Keberadaan Vihara Bodhi Dharma tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga merupakan saksi sejarah kota ini sebagai pelabuhan internasional,” ujar Sandika Jayanata, salah satu pengurus vihara.
Ketua Pokdarwis Kota Tua Ampenan, Fendy Loekman, menyampaikan rasa bangganya atas dipilihnya Ampenan dalam gelaran Indonesia Gastrodiplomacy Series.
Dia berharap kunjungan para delegasi Duta Besar dunia ini dapat menjadi pembuka gerbang yang lebih lebar terhadap pelestarian Ampenan sebagai kota warisan sejarah.
“Ampenan bukan sekadar kota. Ampenan adalah bagian penting dari sejarah maritim Indonesia Timur. Simbol kejayaan pulau Lombok, sejak zaman kerajaan hingga di masa Hindia Belanda,” ujarnya.
Sebagai kota pelabuhan, tambahnya, Ampenan pernah menghubungkan Lombok dengan berbagai belahan dunia.
Meski wajahnya kini sedikit berubah, sisa-sisa bangunan kolonial, keragaman masyarakat, dan tradisi bahari yang masih hidup menjadi saksi kekuatan sejarahnya.
Diharapkan, melalui Indonesia Gastrodiplomacy Series ini, dunia dapat kembali mengenal Ampenan seperti dulu.