Ketum PPBI, Alex Tangkulung Puji Pameran Bonsai Nasional di Lombok Tengah

Sasamboinside.com – Ketua Umum Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), Alex Tangkulung, memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Piala Bupati Lombok Tengah meski dengan persiapan yang terbilang mendadak.
“Kalau melihat hasil saat ini, dari persiapan yang tadi sudah disampaikan oleh teman-teman panitia, acara Pamnas PPBI Loteng ini cukup memuaskan. Meskipun diakui persiapannya cukup mendadak, hasilnya bisa dilihat sendiri, memuaskan,” ujar Alex kepada sasamboinside.com, Senin (12/5/25).

Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras panitia dan dukungan pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam membangun ekosistem seni bonsai di Tanah Air.
“Teman-teman daerah sudah menunjukkan sikap yang sangat baik. Kita dari pusat tentu sangat mengapresiasi. Harapannya, ke depan program kerja pusat dan daerah bisa terus sinkron dan berjalan beriringan,” tegasnya.
Alex juga menyinggung ajang bergengsi ASPAC 2025 (Asia Pacific Bonsai and Suiseki Convention and Exhibition) yang akan digelar pada Juli mendatang di Gianyar, Bali. Ajang internasional ini akan menjadi kesempatan emas bagi bonsai-bonsai terbaik Indonesia tampil di panggung dunia.
“ASPAC ini adalah ajang internasional bonsai dan suiseki yang digagas sejak 1991 oleh Indonesia dan tahun ini kita jadi tuan rumah untuk ketiga kalinya. Target kita 700 sampai 800 bonsai masuk dalam pameran, tapi itu semua tergantung hasil kurasi akhir,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, kurasi awal sudah dilakukan melalui Pamnas seperti di Loteng. Bahkan, beberapa panitia ASPAC turut hadir melakukan seleksi langsung. Sejauh ini, kata dia, enam bonsai di NTB telah terdaftar, dan jumlah ini masih bisa bertambah.
Soal syarat mengikuti ASPAC, Alex menyebut standar cukup ketat. Bonsai yang lolos kurasi harus mencerminkan kualitas terbaik dari kelas pratama, madya, hingga kelas basecamp.
Salah satu bonsai unggulan berasal dari NTB yang sudah lolos kurasi, yakni pohon Saeng Sembur yang merupakan endemik Lombok Tengah dan telah mengikuti ASPAC sejak 1991.
“Usianya sudah lebih dari 50 tahun dalam ajang kontes dan komposisinya masih tetap menarik. Ini membuktikan bahwa daerah seperti NTB juga punya materi yang bisa bersaing di level internasional,” katanya.
Menutup pernyataannya, Alex berharap kolaborasi antara komunitas, pemerintah daerah, dan penggemar bonsai di seluruh nusantara bisa semakin erat.
“Kami ingin sama-sama membawa bonsai Indonesia ke kancah dunia. Indonesia punya seni bonsai yang tak kalah dari negara lain,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *