Kekurangan Ruang Kelas, Siswa MI NW di Jonggat Belajar di Pelataran Kelas

Jonggat, sasamboinside.com,- Sedikitnya 49 siswa MI NW Berembeng terpaksa belajar diluar kelas. Pasalnya, mereka tidak kebagian ruang kelas. Merekapun terpaksa belajar di pelataran kelas sejak 6 tahun terakhir.

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1970 tersebut hanya mempunyai 9 ruangan kelas dengan rombel 13 satu rombel terdiri atas 25 sampai 30 siswa

Seswa yang kebagian belajar didalam kelas hanya 8 ruang kelas, 1 kelas darurat dan dua lagi ruang guru yang dibagi menjadi du ruang belajar.

Pantauan Sasambo Inside, siswa yang belajar di pelataran kelas itu duduk lesehan. Ada yang duduk bersila, duduk tegak,ada juga yang duduk sambil menyandarkan badan.
Sementara sepatu mereka semuanya dilepas. Mereka belajar di pelataran kelas, kontras dengan siswa yang belajar didalam kelas. Jumat (30/9/2022)

Kondisi siswa yang belajar di pelataran kelas

Kepala Madarasah MI NW Berembeng Abdul Wahab mengatakan, pihaknya sudah mengajukan anggaran pembangunan gedung pada dinas-dinas terkait. Namun uslan tersebut sampai sekarang belum terealisasi.

“Kita mengajukan bantuan ke Pemda Lombok Tengah, Dinanas Pendidikan dan Depag waktu itu untuk pembangunan kelas baru,” ujarnya.

Untuk mengatasi kekurangan kelas tersebut, sekolah yang berada di Dusun Berembeng, Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, itu membuat satu ruang kelas darurat. Kelas darurat tersebut terbuat dari rangka baja ringan yang atapnya menggunakan seng. Namun, kelas darurat itu belum dapat menampung semua siswa sehingga ada sebagian belajar di pelataran kelas.

Kondisi siswa yang belajar di pelataran kelas

Abdul wahab berharap supaya dinas terkait segera merealisasikan perencanaan tersebut supaya peserta didik bisa belajar dengan nyaman seperti teman-temannya yang didalam kelas.“Saya berharap supaya pemkab dan dinas terkait melirik kekuran ruang kelas kita, karena mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak” katanya.

Wibowo menjelaskan selain kepada pemda dan dinas terkait ia juga mengharapkan bantuan dari donatur untuk pembangunan ruang kelas baru.

“Kita juga mengharapkan kedermawanan dari donatur untuk mendukung kita secara material untuk pembangunan kelas bary” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *