Sasamboinside.com – Direktur PT Issindo Karya Gemilang, Is Karyanto, membantah telah mengancam akan menembak seorang warga Desa Mekarsari, Lombok Tengah, bernama Inaq Dewi.
Is Karyanto menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merasa dirugikan akibat beredarnya video yang menurutnya telah diedit dan dipotong untuk menyudutkan dirinya.
Is Karyanto menyoroti unggahan video yang viral di media sosial, yang menurutnya tidak menggambarkan situasi secara utuh dan merugikan nama baiknya serta perusahaan yang ia pimpin.
Ia pun memperingatkan bahwa hal ini bisa berkaitan dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Saat ini, Is Karyanto sedang berdiskusi dengan tim hukumnya di Bali untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil, termasuk kemungkinan melaporkan aksi penebasan yang dilakukan oleh Inaq Dewi.
Is Karyanto menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika Inaq Dewi mendekati alat berat ekskavator dan melakukan pemukulan serta pembacokan terhadap alat tersebut.
Melihat kejadian itu, ia pun mendekati Inaq Dewi untuk menanyakan penyebab keributan.
“Akhirnya langsung dia angkat parang dan tangan kiri saya yang kena gitu lo (akibat penebasan). Cuma saya juga ndak ngerti kenapa ndak terluka. Gara-gara dia sabet parang itulah saya emosi, saya teriak,” ujar Direktur PT Issindo Karya Gemilang itu saat dihubungi Sasamboinside.com via telepon, Senin (3/1/25).
Menurutnya, ucapan yang dianggap sebagai ancaman penembakan sebenarnya adalah bentuk kemarahannya terhadap tindakan Inaq Dewi yang membawa parang.
“Akhirnya untuk mengantisipasi dia sabet sekali lagi lebih baik saya yang memarahi dia gitu lo. Supaya tidak melakukan pidana lagi akhirnya saya bilang, ‘Kok main parang? Pakai tembak caranya. Nggak usah pakai parang, tembak saja gitu lo’,” jelasnya.
la juga menanggapi tuduhan bahwa dirinya tampak seperti hendak mengeluarkan senjata dari pinggangnya.
Is Karyanto mengklarifikasi bahwa gerakannya saat itu hanyalah untuk menarik celana yang melorot, bukan untuk mengambil senjata.
“Saat itu saya sedang menarik celana karena melorot. Jadi saya tarik celana saya itu. Makanya agak kelihatan pantat saya itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, insiden ini terjadi di Dusun Lancing, Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, pada Sabtu (1/2/25).
Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat sejumlah petugas kontraktor dari PT Issindo Karya Gemilang terlibat perdebatan sengit dengan Inaq Dewi, yang mempertahankan lahannya.
Dalam video tersebut, Is Karyanto, yang mengenakan helm proyek putih dan rompi coklat, terdengar mengeluarkan pernyataan yang diduga sebagai ancaman.
“Saya tembak nanti,” ujar Is Karyanto sambil mengarahkan tangan kirinya ke pinggang, seakan hendak mengambil sesuatu dari balik rompinya.
Menanggapi pernyataan itu, Inaq Dewi langsung menantang balik.
“Tembak saja, tembak, tembak, aneh (ayo, red), tembak. Biarkan saya mati di tanah saya,” tegas Inaq Dewi dalam bahasa Sasak.
Hingga kini, polemik terkait insiden tersebut masih berlanjut. Is Karyanto menyatakan akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap penyebaran video yang dinilainya telah merugikan dirinya dan perusahaan.