Sasamboinside.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah, Suardi, angkat bicara menanggapi pernyataan kontroversial dari anggota DPRD setempat yang menyebut jumlah kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di wilayah tersebut mencapai lebih dari 2.000 orang.
Menurut Suardi, data resmi yang dimiliki Dinas Kesehatan mencatat jumlah kelompok LGBT di Lombok Tengah hanya sebanyak 420 orang.
“Kalau di data Dinkes, hanya 420 orang,” tegas Suardi.
Pernyataan Suardi tersebut sekaligus membantah data yang diungkap oleh anggota DPRD Lombok Tengah, Ahmad Syamsul Hadi, dalam rapat gabungan komisi dengan pemerintah daerah pada Senin (28/4) saat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.
Dalam rapat tersebut, Syamsul Hadi menyebut jumlah LGBT di Lombok Tengah diperkirakan tembus lebih dari 2.000 orang. Ia mendorong pemerintah daerah untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah strategis.
“Pemda diminta untuk berkontribusi memberi pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha, serta memberi perhatian khusus terhadap kelompok ini agar tidak semakin terpinggirkan,” ujarnya.
Syamsul Hadi juga menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan preventif, bukan represif, dalam menyikapi fenomena ini. Menurutnya, berkembangnya kelompok LGBT dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, pergaulan, dan kemudahan akses informasi digital.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, menyatakan bahwa isu LGBT harus disikapi sebagai bagian dari dinamika sosial. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang bijak dan tidak hanya sebatas kecaman.
“Kita harus bijak dalam menghadapi fenomena ini, pendekatan edukatif dan sosial jauh lebih efektif daripada stigma,” ujarnya.