Bupati Fathul Bahri Dinilai Tak Tepati Janji, Warga Desa Karang Sidemen BKU Menuntut

sasamboinside.com – Lombok Tengah. Warga Desa  Karang Sidemen, Kecamatan Batu Keliang Utara (BKU), Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tuntut janji politik bupati Lombok Tengah. Jum’at (19/05/2023).

Terkait janji perbaikan jalan beberapa tahun lalu ketika hendak mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Sayangnya, hingga saat ini janji tersebut tak kunjung terealisasi.

Jalan yang sebelumnya berstatus jalan desa dan kini menjadi jalan kabupaten tersebut memiliki ruas 4,8 Km pernah dijanjikan diperbaiki oleh bupati saat mencalonkan diri

Marajaludin atau yang akrab dipanggil Raja, seorang pemuda Karang Sidemen yang dulunya juga menjadi Koordinator Kecamatan tim kampanye Maiq Meres sangat menyayangkan janji bupati yang tak kunjung terealisasi

“Status jalan tersebut adalah jalan kabupaten, yang sebelumnya merupakan jalan Desa, namun berubah status sejak 2016-2017 yang diperjuangkan oleh salah satu DPR dari kecamatan BKU dulu” Tuturnya.

Kondisi Jalan Yang Rusak Parah
Kondisi Jalan Yang Rusak Parah

“Jalan tersebut adalah akses ke tempat wisata, seperti danau biru, Tahura serta penghubung kecamatan BKU dan Pringgarata” Imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa telah dijanjikan sejak pencalonannya menjadi bupati, raja dan beberapa tokoh saat itu mendatangi rumah bupati dan sama-sama untuk membangun komitmen.

“Ketika mencalonkan diri menjadi bupati, saya dan beberapa tokoh masyarakat mendatangi rumahnya, disitu kita membuat komitmen khususnya di desa Karang Sidemen kecamatan BKU yaitu jalan yang memiliki ruas 4,8 km” Lanjutnya.

Raja juga berharap supaya bupati ada inisiatif untuk bertemu dengan warga yang pernah dijanjikan karna banyaknya tuntutan dari masyarakat untuk merealisasikan janji kampanyenya.

“Kami warga masyarakat karang sidemen menuntut untuk segera memenuhi janji bupati karna banyaknya tuntutan dari masyarakat, kalaupun tidak mau dikerjakan silahkan kembalikan saja status jalannya menjadi jalan desa kembali, biar desa yang memperbaiki” Tutupnya dengan nada kecewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *